Ayah
Ku Pahlawan Ku?
Oleh:
Wiwin Apriliani
Jika mendengar kata ayah tentu saja
hal pertama yang kalian bayangkan adalah sosok yang penuh dengan kasih sayang,
bijaksana, sosok sempurna yang patut dijadikan tauladan dan tentu saja di
jadikan sosok pahlawan. Yah kira-kira seperti itulah gambaran singkat tentang
sosok ayah yang kita tau. Namun apa jadinya apabila orang yang patut dijadikan tauladan dan sosok
pahlawan ini malah sebaliknya menyakiti. Ironisnya berita kekerasan pada anak
baik berupa fisik, seksual, maupun psikis masih kerap menjadi liputan utam
berbagai media.
Secara umum kekerasan diartikan
sebagai suatu tindakan yang dilakukan individu terhadap individu lain yang mengakibatkan gangguan fisik dan dan
mental. Kekerasan pada anak seringkali dikaitkan dengan arti sempit seperti
tidak terpenuhinya hak anak dari tindakan eksploitasi dan tindakan kekerasan.
Kekerasan anak seringjuga dikaitkan dengan lapis pertama pemberi atau
penanggung jawab pemenuhan hak anak
yaitu orang tua (ayah dan ibu). Kekerasan perlakuan salah terhadap anak atau child abuse yang merupakan bagian dari
kekerasan dalam rumah tangga (domestic
violence)[2].
Seperti halnya ulah seorang ayah yang
tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri hingga hamil 5 bulan yang patut diberi
gelar orang tua biadab. Bagaimana tidak, sebut saja mawar (19) setelah ayah
kandungnya sendiri Suhartono (40), tega menggagahi berulangkali ditempat
tinggalnya saat ini di Jl Nener, kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil. Dan aksi
bejat ini dilakukan saat istri lagi keluar rumah, disitulah ayah bejat ini
melancarkan aksinya. Tentu saja hal itu dilakukan berulangkali, tergantung
kesempatan.
Setalah berulang kali melakukan
aksinya, melihat perut mawar bertambah buncit, pamannya seketika menanyakan hal
tersebut. Dengan merasa ketakutan dan agak malu akhirnya Mawar menceritakan
yang dialami kepada pamannya. Atas laporan korban, petugas langsung ke TKP,
namun pelaku sudah keduluan melarikan diri bersama istrinya. Dan pelaku kini
resmi menjadi DPO Polres Pasuruan.
Lain lagi ayah biadab yang tega
membunuh anak kandungnya sendiri, pelaku ditangkap lantaran membunuh anaknya,
MA yang masih berumur 6 tahun. Ayah keji ini memukul MA dengan cara memukul
bagian kepala MA dengan tabung gas tiga kilogram. MA seketika tewas dengan kondisi
kpepala pecah dan otaknya bercecera [1]. Tetangkapnya pelaku yang berprofesi
sebagai buruh ini membunuh, saat kakak ipar pelaku, yakni Mardianah (41),
mencari-cari korban (MA) dengan warga. Bahkan oleh pelaku MA terlebih dahulu
dimutilasi dirumah adik kandungnya itu, kemudian warga mengamankan pelaku ,
warga pun langsung membawa pelaku ke Polsek Tamalanrea, untuk proses
penyelidikan.
Serta masih banyak lagi kasus-kasus
ayah yang cukup membuat amarah naik, mulai dari ayah menyetubuhi anak kandung
didepan ibu dan kakaknya, ayah yang tega mencabuli anak kandung sejak kelas IV
SD, ayah dan kakek yang tega memperkosa anak kandung sendiri, tak terhingga
jumlahnya. Walaupun tak semua ayah didunia ini berperilaku seperti kasus-kasus
diatas. Namun hal ini cukup membuat saya pribadi prihatin. Sebenarnya ada apa
dengan mereka? Mereka yang diharapkan anak-anak mereka menjadi pelidung, imam,
pengayom, menjadi pahlawan malah menyakiti mereka dengan cara yang sangat
biadab.
Sungguh miris keluarga dan orang tua yang seharusnya menjadi pendamping,
penopag dan penghibur dikala semangat sang anak kendur justru menjadi senjata
yang perlahan-lahan membunuh si anak demi alasan nafsu dan alasan amarah dan
alasan lainnya. Perlakuan semacam ini tak perna ada ampunnya karena bukan hanya
merusak masa depan anak tetapi juga telah membunuh sebagaian hidupnya. Mirisnya
sebagain korban merasa takut untuk melaporkan kejadian yang telah menimpa
dirinya ke pihak berwenang. Karena kejahatan semacam ini harus diberantas
secapat dan sesegera mungkin untuk menghindari adanya korban-korban
selanjutnya. Karena manusia seharusnya sadar mengenai hakikatnya sebagai
manusia yaitu sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai mahkluk sempurna tetapi
bagaimana mungkin mereka mampu melakukan hal biadab semacam ini layaknya hewan?
Referensi:
[3] https://www.google.com/search?q=kekerasan+pada+anak&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjogo6x3MzMAhUk2qYKHW0AAhQQ_AUIBygB&biw=1366&bih=635#imgrc=FDvwmYwYhPHtSM%3A