Mari Belajar Disiplin Dari Negeri Sakura
Oleh: Wiwin Apriliani
Konsep
disiplin sebenarnya merupakan bagian dari konsep waktu dan kerja, hiburan dan
istirahat, serta konsep perorangan. Tingkatan kedisiplinan tergantung pada
tingkat kedisiplinan masyarakat sekitar juga. Bangsa jepang dengan
kedisiplinannya mengenal semangat bushido yang telah diterapkan beratus tahun
yang lalu oleh masyarakat jepang.
Dunia
tau, jepang adalah salah satu Negara maju di Asia yang identik dengan
kedisiplinan dan juga budaya kerja yang baik. Dalam sejarah kita tau, setelah
kekalahan yang diterima pada perang duni II, Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak. Perekonomian Jepang
mengalami kehancuran. Jepang pun melakukan berbagai perubahan secara
besar-besaran dan bekerja dengan sangat keras. Hasil jerih payah tersebut
mengantarkan mereka berhasil menjadi ‘Macan Asia’ serta menjadi Negara dengan
perekonomian terbaik di dunia tentu semua itu tak luput dari etos kerja yang
bagus dan penanaman konsep moral secara ketat.
Disiplin
dan etos kerja yang tinggi menjadi pondasi bagi kemajuan Negara sakura ini,
tentu ini budaya yang patut kita adopsi jika kita ingin menjadi Macan Asia
bersanding dengan Naga Asia yang telah lebih dulu bangkit. Pondasi-pondasi
itulah kemudian diwujudnyatakan menjadi lima semangat dalam bekerja. Lima semangat
itu adalah semangat Bushido, disiplin Samurai, budaya Keisan, prinsip Kei Zen dan
prinsip Keiretsu-Zaibatsu.
1.
Semagat
Bushido
Bushodo,
Bu yang berarti beladiri, shi yang berarti samurai atau orang dan Do yang
berrti jalan atau cara, yang secara harfiah dapat diartikan dapat diartikan
menjadi tatacara atau perilaku kesatria adalah sebuah kode etik kepahlawanan
golongan samurai dalam tatanan feodalisme jepang.
Bushido mengajarkan tentang
kesetiaan, etika, sopan santun, tata karma, disiplin, kerelaan berkorban, kerja
keras, kebersihan, hemat,kesabaran, ketajaman berpikir, kesederhanaan,
kesehatan jasmani dan rohani. (suraja dalam Beasley,2003:xx)
Nilai
lain yang diajarkan dalam ajaran Bushido adalah tentang bagaimana kita bersikap
total, total dalam mengabdi, dalam kesetiaan, dalam segala hal dalam menjalani
kehidupan. Merasakan hidup yang sebenarnya dalamhembusan napas yang kita hirup.
Karena banyak dari kita yang hidup sia-sia dengan tidak menikmati hidup
dengan kemalasan yang kita lakukan.
Bahkan setiap napas yang kita hirup harus kita nikmati karena setiap detik yang
kita jalani harus dijalani dengan penuh kesungguhan. Sehingga apa pun yang kita
lakukan harus sungguh-sungguh karena orang yang berhasil diluar sana adalah
mereka yang menenggelamkan diri mereka ke dalam bidang yang mereka tekuni.
Hidup TOTAL berarti anda hidup menuju kesuksesan.
2.
Disiplin
Samurai
Prinsip
disiplin samurai mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah. Para samurai akan
melakukan hara-kiri (Bunuh diri) dengan menusukkan pedang ke perut jika kalah
bertarung. Hal ini memperlihatkan usaha merekauntuk menebus harga diri yang
hilang akibat kekalahan dalam perang. Kini prinsip disiplin samurai masih
tertanam dengan kuat dalam sanubari masyarakat jepang, namun hal ini digunakan
untuk membangun sector ekonomi, menjaga harga diri, dan kehormatan bangsa
secara teguh. Semangat ini telah menciptakan bangsa jepang menjadi bangsa yang
tak mudah menyerah karena sumber daya alamnya yang sangat minim juga tak
menyerah alam berbagai bencana besar terutama gempa dan tsunami yang terjadi
beberapa tahun silam.
3.
Budaya
Keishan
Keishan
artinya kreatuf, inovatif, dan produktif. Prinsip ini menuntut orang Jepang untuk
tidak perna takut dalam berkarya, serta tidak takut erbeda. Oleh sebab itu
banyak sekali kita jumpai budaya Jepang yang unik, menarik dan kreatif, hingga
di tiru dari berbagai belahan dunia.
4.
Prinsip
Kai Zen
Kai
Zen diambil dari kata Kai yang artinya terus menerus, berkesinambungan dan Zen
yang artinya perubahan menjadi lebih
baik. Kai Zen sekarang diartikan sebagai PDCA, yaitu Planning, Doing, Checking,
and Action. Prinsip PDCA di adopsi dari industri Jepang. Proses inilah yang
membuat Jepang dengan produk yang berkualitas. Prinsipnya adalah selalu
mengkoreksi den memperbaiki agar berkembang menjadi lebih baik. Saat ada suatu
kendala maka mereka akan selalu terpokus pada solusinya.
5.
Prinsip
Keiretsu-Zaibatsu.
Keiretsu-Zaibatsu
adalah usaha yang dilakukan secara turun temurun. Meskipun diturunkan dari
generasi ke generasi, kualitas produk yang dihasilkan selalu menjadi prioritas
nomor satu. Mereka tiada hentinya berinovasi mengikuti perkembangan teknologi
yang semakin pesat.
Lima
hal diatas merupakan semangat dan kesuksesan yang dipelajari bangsa lain. Tentu
kita sebagai negara kaya yang memiliki sumber daya manusia yang melimpah serta
sumber daya manusia yang banyak bangsa Indonesia dapat mencontoh hal-hal baik
seperti yang dilakukan oleh Negara jepang. Bukan tidak mungkin apabila bangsa
kita telah mampu mengelola baik sumber daya manusia, peningkatan sumber daya
manusia mutlak di perlukan, memperbaiki dan membentuk karakter bangsa yang
mulai memudar, tentu bukan hal yang
sulit untuk mengikuti jejak bangsa Jepang.
Prinsip
kedisiplinan jibun no isiki yang
berarti memiliki hak yang sama namun kesadaran diri yang membedakannya.
Semoga
bermanfaat!!
Referensi:
3.