Masyarakat Daerah Tambang:
Cita-Cita Ku Bekerja Ditambang Emas?
Oleh:
Wiwin Apriliani
Lingkar
tambang merupakan kawasan/daerah di sekitar tambang yang sangat merasakan
adanya dampak dari pertambangan itu sendiri baik secara ekonomi, social,
pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Newmont Nusa Tenggara (NNT), merupakan
sebuah perusahaan tambang di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Indonesia. Tambang batu hijau terletak di sebelah barat
barat daya pulau Sumbawa, di kecamatan sekongkang. Newmont menandatangi kontrak
pada tahun 1986 dengan pemerintah Republik Indonesia dan selanjutnya mulai
beroperasi secara penuh pada tahun 2000. Produk hasil tambang ini berupa
konsentrat tembaga, emas, tembaga, dan perak.
Visi
dari Newmont sendiri yaitu “Menjadi Perusahaan Tambang Yang Paling Dihargai Dan
Dihormati Melalui Pencapain Kinerja Terdepan Dalam Industry Tambang”. Dengan
itu Newmont mencoba mewudkan dengan membangun perusahaan secara berkelanjutan
dan berkesinambungan. Hal ini tentu untuk mencapai laba tertinggi bagi pemegang
saham. Menjadi terdepan dalam keselamatan kerja, perlindungan lingkungan serta
tanggung jawab sosial bagi masyarakat, khususnya masyarakat daerah lingkar tambang.
Tak
dipungkiri lagi, bagi masyarakat daerah lingkar
tambang, bekerja di tambang menjadi suatu cita-cita besar, baik mereka yang
hanya tamatan SMA ataupun mereka yang telah lulus di bangku kuliah. Tak heran karena bagi
masyarakat lingkar tambang bekerja di tambang menjadi kebanggaan tersendiri.
Sebagian besar anak-anak sekolah jika ditanya cita-cita, mereka ingin bekerja
di Newmont. Hal tersebut juga diakui oleh pihak Newmont Nusa Tenggara serta
kepala desa kemuning, Kec. Sekongkang yang wilayahnya terdekatpun tidak
memungkiri hal tersebut.
Bagi
masyarakat di sekitar area tambang , menjadi pekerja tambang merupakan hal yang
biasa. Pendapatan yang besar, serta tunjangan-tunjangan lain yang menggiurkan,
seperti menghipnotis siapa saja ingin bekerja di sana. Apalagi jika perusaan tambang tersebut sejak
awal memberikan prioritas bagi pekerja lokal yang professional untuk bekerja
didalamnya. Namun, besarnya keinginan orang untuk bekerja di perusahaan tambang
tersebut dianggap menjadi salah satu penghambat pengembangan masyarakat lingkar
tambang. Ambisi dan pola pikir yang mengangap tambang sebai satu-satunya tujuan
masa depan membuat potensi masyarakat , terutama anak-anak “mentok”. Sehingga
mereka beranggapan apapun yang dikerjakan yang penting bekerja di tambang. Begitulah
kira-kira yang selama ini terjadi, Tak pelak lulusan sarjana-sarjana
berbondong-bondong bekerja ditambang. Cukup banyak dari mereka bekerja yang
sama sekali berbeda dengan jurusan perkuliahan yang mereka ambil. Berbagai
pertimbangan dikemukakan sebagai alasan
menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan. Seperti ingin
mendapatkan pengalaman baru, adapun yang beralasan lebih baik bekerja dari pada
mengaganggur. Lebih mirisnya mereka sebagian
lulusan SMA juga ikut berbondong-bondong untuk ikut bekerja, dimana
seharusnya ada cita-cita yang tergantung dipundak mereka. Cita-cita yang dulu
zaman Sekolah dasar, seperti merangkak hilang. Yang punya kesempatan mengejam
bangku kuliah, merasa enggan dan malas melanjutkan. Mereka memilih bekerja,
bekerja apa saja. Sungguh masa-masa emas itu mereka memilih untuk bekerja.
Semiskin itu kah warga tambang emas? Sehingga mereka lebih memilih bekerja? Tak
ada harapan baru kah? Angin segar yang mampu memotifasi anak-anak dan remaja,
yang mengharuskan mereka mengenyam pendidikan yang layak, serta menikmati
kehidupan seemas tanah emas.
Pertanyaan
besarnya sekarang mau kemana? Okey ekonomi bertumbuh setelah kehadiran Newmont,
masyarakat jauh lebih sejahtera dibandingkan sebelum kehadiran perusahaan. Tapi
NNT tidak selamanya berada di KSB, bukan? Bagimana jika NNT menutup operasinya
karena penggalian sudah selesai? Haruskah masyarakat KSB atau mereka yang
selama ini bergantung ekonomi pada perusahaan harus pula berhenti hajat
hidupnya?
Pemuda-pemuda
desa khususnya para sarjana yang telah mengeyam bangku kuliah, yang bahkan telah
jauh-jauh menyeberangi pulau untuk mengeyam pendidikan yang layak yang kiranya
pulang membawa ilmu yang bermanfaat, di universitas atau perguruan tinggi
inilah seseorang mahasiswa belajar mengasah otak, berpikir, memecahkan masalah
tanpa masalah,belajar mandiri, sabar, ikhlas, dan melatih keterampilan yang
mereka miliki. Jadi tidak heran ketika mereka pulang ke daerah asal mereka
telah membawa ilmu yang semestinya mampu mereka manfaatkan didalam masayarakat.
Tak
ada yang melarang memang bagi mereka yang ingin beralih profesi namun ada
baiknya mereka merubah pola pikir bahwa kesejahteraan dan kenyamanan tak hanya
mereka dapatkan dari perusahaan tambang yang berdomisi di tempat mereka.
Pola
pikir sebagai kaum terpelajar seharusnya mengantar mereka pada pemikiran yang
lebih luas, mengangangat harkat martabat daerah, atau berinisiatif menciptakan
peluang-peluang baru yang dapat mereka jadikan sumber pendapatan serta
menyediakan peluang kerja bagi masyarakat lokal. Ini jelas lebih bermanfaat
ketimbang berangan-angan hidup nyaman tapi memikirkan kehidupan jauh kedepan.
Merubah pola pikir anak-anak dan pemuda desa jelas bukan hal yang mudah,
terlebih pemikiran hidup nyaman dengan bekerja di Newmont telah tertanam
jauh-jauh hari. Mereka yang telah berhasil bekerja diperusahaan besar itu, merasa
mereka telah berhasil. Karena memang penghasilan utama masyarakat daerah
tambang adalah bekerja di perusahaan eNewmont atau PT dan CV yang telah bekrja
sama dengan perusahaan tambang tersebut. Meskipun begitu ada harapan besar
masyarakat yang seharusnya
Saya
berharap peusahaan Newmont Nusa Tenggara tetap bekerja sama dengan pemerintah
daerah, menempatkan diri sebagai pemimpin yang bukan memberi tahu semua orang
apa yang harus dilakukan, tetap lebih kepada menunjukan potensi-potensi yang
terdapat dalam diri mereka apa yang bisa dikembangkan. Tidak selalu bertindak
sebagai pemberi materi tapi juga menyediakan sumber daya yang membangun
motivasi. Kalau masyarakat sudah mengetahui dengan baik bahwa suatu saat NNT
akan menyelesaikan operasinya, bila saatnya tiba mereka sudah tahu apa yang
harus dilakukan. Bila kita punya mimpi dan cita-cita, pastikan mimpi itu besar.
Akan tetapi percuma saja bila tidak berusaha merealisasikan, so begin it!!
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar